Pelatihan / Magang
Pelatihan atau Magang (Inggris:Training) adalah
proses melatih; kegiatan atau pekerjaan (KBBI edisi 2, Balai Pustaka, 1989)
Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk
mengambil jalur tindakan tertentu yang dilukiskan oleh teknologi dan organisasi
tempat bekerja, dan membantu peserta memperbaiki prestasi dalam kegiatannya
terutama mengenai pengertian dan keterampilan. (Rolf P. Lynton dan Udai
Pareek--Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja, Pustaka Binaman Jakarta 1998)
Tujuan Dan Manfaat Pelatihan
Menurut Cut Zurnali (2004), the goal of training is
for employees to master knowledge, skills, and behaviors emphasized in training
programs and to apply them to their day-to-day activities. Hal ini berarti
bahwa tujuan pelatihan adalah agar para pegawai dapat menguasai pengetahuan,
keahlian dan perilaku yang ditekankan dalam program-program pelatihan dan untuk
diterapkan dalam aktivitas sehari-hari para karyawan. Pelatihan juga mempunyai
pengaruh yang besar bagi pengembangan perusahaan.
Cut Zurnali (2004) memaparkan beberapa manfaat
pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan yang dikemukakan oleh Noe,
Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003), yaitu:
- Meningkatkan pengetahuan para karyawan atas
budaya dan para pesaing luar,
- Membantu para karyawan yang mempunyai keahlian
untuk bekerja dengan teknologi baru,
- Membantu para karyawan untuk memahami bagaimana
bekerja secara efektif dalam tim untuk menghasilkan jasa dan produk yang
berkualitas,
- Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan
pada inovasi, kreativitas dan pembelajaran,
- Menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara
baru bagi para karyawan untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan pada saat
pekerjaan dan kepentingan mereka berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi
absolut,
- Mempersiapkan para karyawan untuk dapat menerima
dan bekerja secara lebih efektif satu sama lainnya, terutama dengan kaum
minoritas dan para wanita.
- Tiga Level Analisis Penentuan Kebutuhan
Pelatihan
- Menurut Cut Zurnali (2004), terdapat 3 (tiga)
tingkatan atau level analisis dalam menentukan kebutuhan pelatihan yang harus
dipenuhi, yaitu:
- Pertama, organization analysis (analisis
organisasi): Memfokuskan pada pengenalan di dalam organisasi dimana pelatihan
dibutuhkan.
- Kedua, operations analysis (analisis operasi):
Mencoba mengenal isi pelatihan-apa yang tenaga kerja harus lakukan agar bekerja
secara kompeten.
- Ketiga, individual analysis (analisis
individual): Menentukan seberapa baik setiap pekerja atau karyawan yang sedang
melakukan tugas dalam menyelesaikan tugasnya.
Menurut Dessler (edisi terjemahan:1997:263),
Pelatihan memberikan karyawan baru atau lama suatu keterampilan yang mereka
butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Dengan demikian pelatihan berarti
menunjukkan seorang masinis bagaimana mengoperasikan mesin barunya, bagi
seorang juru jual baru, bagaimana menjual produk perusahaannya, atau bagi
seorang penyelia baru bagaimana mewawancarai dan menilai karyawan.
Indikasi Keberhasilan Suatu Program Pelatihan
Menurut Soekidjo Notoatmodjojo (1991: 53),
pelaksanaan program pelatihan dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri
peserta pelatihan tersebut terjadi suatu proses transformasi dalam :
- Peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas
- Perubahan perilaku yang tercermin pada sikap,
disiplin dan etos kerja.
Untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan
tersebut dilakukan